skip to main | skip to sidebar

Pena Perlawanan

pena telah terangkat, lembaran tulisan telah kering

  • Sabtu, 09 April 2011

    PLURALITAS BUKAN PLURALISME


    by Ahsan Hakim
    Di tengah skripsi mulai tak terlihat seksi saya menulis artikel ini. Di tengah kisruh wacana pluralisme telah digulirkan kembali. Saking gemasnya, maka tanpa berpikir panjang saya ’lempar’ saja tumpukan print-out skripsi, dan jadilah saya menyempatkan waktu untuk mendamprat pemahaman yang selama ini dipelintir-pelintir hingga tidak jelas lagi untuk diikuti.

    Memang tidak bisa dipungkiri, kita ini, terjebak pada ranah intelektual. Hingga tidak sadar kita saat ini telah dicoba diombang-ambingkan seputar wilayah definisi. Bagi mereka yang ikhlas menggali kebenaran, mereka akan ’legowo’ menerima Al-Qur’an dan As-Sunnah sebagai sandaran argumentasi. Namun bagi mereka yang bebal, yang merasa mapan berada pada ”zona nyaman”, lebih-lebih yang sarat dengan kepentingan, maka Al-Qur’an dan As-Sunnah seolah-olah hanya difungsikan sebagai ”tafsir” dan diperalat untuk mendukung definisi abal-abal yang telah diadopsi. Maka, kita termasuk golongan yang mana?

    Sebelumnya mohon maaf jika tulisan saya ini terkesan agak norak dan tidak begitu rapi. Memang sengaja saya tulis dengan tempo agak cepat agar skripsi saya segera tertangani kembali. Baiklah, saya kira basa-basi ini tidak begitu penting bagi Anda. Maaf, saya semakin ngelantur jadinya.

    Wacana pluralisme dalam beberapa waktu lalu memang baru banyak disuarakan oleh ’pion-pion’ lokal, namun kemudian beberapa ’pentolan’ luar pun mulai turun gunung dan angkat bicara. Sebut saja Franz Magnis Suseno, rohaniawan Jesuit kelahiran Eckersdorf-Jerman sekaligus guru besar Sekolah Tinggi Filsafat Driyakarya ini berusaha mengaburkan definisi pluralisme agama dengan cara menceraikannya dengan paham relativisme dan mencoba menggiring pemahaman sebagai makna toleransi. Seperti yang ditulisnya dalam salah satu harian ibukota, ”Hanya seorang pluralis sejati yang toleran.” Pernyataan ini seolah-olah menyiratkan bahwa yang tidak pluralis berarti tidak toleran. (Lihat, Dr. Syamduddin Arif, Orientalis & Diabolisme Pemikiran, 80).

    Buntut-buntutnya, tidak jarang kalangan yang mengatas-namakan dirinya kaum intelektual Muslim yang terkenal kritis terhadap ulama’-ulama’ Islam dengan mudahnya menenggak pemahaman semacam ulama’ pendeta tersebut tanpa terlebih dulu dipamah dan dikunyah!

    Bahwa terdapat bermacam-macam agama di muka bumi ini adalah fakta yang tidak terlelakkan. Namun masalahnya, bagaimana seharusnya penyikapan terhadap pluralitas itu dilakukan. Dalam pemahaman Islam, seorang Muslim harus selalu dituntut keseimbangan dan kewajaran dalam beraqidah, beribadah, dan bermu’amalah. Umat Muslim diwajibkan berjihad, tetapi di sisi lain juga diperintahkan untuk menebar kedamaian. Saling menghormati dan toleransi kepada pemeluk agama lain diharuskan, namun dakwah kepada mereka juga diwajibkan. Kepada non-muslim yang ’lurus’ (ahli dzimmah) wajib diberikan perlindungan, tetapi bagi mereka yang berkhianat dan justru memusuhi Islam dan kaum Muslimin maka mereka harus diberikan ’kejutan’. Inilah aturan mainnya, sehingga ’peaceful coexistence’ akan dapat terwujud. Dan jika hal ini dilanggar maka bola salju konflik akan terus bergulir dan menjadi sulit untuk dihindari.

    Sedangkan pluralisme, tidak akan terlepas dari paham relativisme. Sekilas memang terkesan ’baik’, apalagi tujuannya dikatakan untuk menemukan ’common platform’ demi terwujudnya kerukunan antar umat beragama. Tapi lihatlah, mereka bahkan tidak nyadar kalau dirinya nyasar, mereka berpendapat bahwa semua agama adalah sama benarnya, tidak diperkenankan memonopoli kebenaran agama tertentu. Mereka beranggapan semua agama mewakili kebenaran yang sama, meskipun ’porsi’ dan ’resepnya’ berbeda. Maka mengerucutlah pada paham inklusivisme, yang mengatakan bahwa semuanya menjanjikan keselamatan, karena jalan menuju Tuhan itu bermacam-macam. Itu artinya, agama Anda bukan satu-satunya jalan keselamatan. Alhasil, menganggap penganut agama lain akan masuk ke dalam api neraka seolah-olah telah ’diharamkan’.

    Orang-orang model begitu itu, oleh Dr. Syamsuddin Arif dikatakan ”lugu karena memegang pisau bukan pada gagangnya, tetapi badannya”. Bagaimana tidak dikatakan lugu, katakanlah orang Kristen mengaku benar dengan agamanya dan menyalahkan agama yang lainnya, silakan. Biarlah orang Kristen berkeyakinan bahwa mereka akan masuk surganya Kristen sementara umat Muslim akan masuk nerakanya Kristen, no problem. Tapi sebaliknya biarlah kita umat Muslim berkeyakinan akan masuk Surganya Islam, sementara orang-orang Kristen akan masuk Nerakanya Islam. Beres! Lalu mengapa harus dengan melakukan akrobat intelektual? Padahal kalau hanya berhasrat ingin dikatakan ’bijak’, ada ungkapan lain yang masih bisa digali: Okelah semua agama itu baik, tapi tidak semuanya benar.

    Pembicaraan selanjutnya yang sering didengung-dengungkan adalah kekhawatiran jika suatu negara diberlakukan Syariat Islam, maka toleransi ditakutkan akan terhapus dari peredaran. Secara tidak langsung, kekhawatiran tersebut sebenarnya diam-diam telah menyiratkan tuduhan bahwa Islam adalah agama bar-bar lagi otoritarian yang tidak mengenal istilah toleran. Tapi tak mengapa, kita harus mengedepankan ’husnudzon’ bahwa orang-orang semacam itu masih belum faham. Karenanya, kita harus main perasaan. Dan tentunya, dakwah jangan sekali-kali diremehkan.

    Jadi, ketika negara memberlakukan Syariat Islam, justru non-muslim akan diberikan ’kebebasan’. Artinya, tidak ada paksaan untuk memeluk agama Islam. Demikian seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah saw. dalam Daulah Islam. Allah SWT berfirman,

    ”Tidak ada paksaan dalam agama” [QS. Al-Baqarah: 256]

    Silakan, silakan mereka setia seiya sekata dengan agamanya, karena Islam pun telah mempersilahkan,

    ”Bagimu agamamu, dan bagiku agamaku” [QS. Al-Kafiruun: 6]

    Bahkan bila perlu, ketika mereka berada dalam Daulah Islam, mereka bisa mengusulkan semacam ”perda” untuk memberlakukan sangsi bagi jemaatnya yang membelot dari ritual ibadahnya, yang di saat hari minggu tidak berangkat ke gereja malah justru ke pantai untuk melakukan ritual gendaan (pacaran).

    Dalam hal ini, dalam masalah keyakinan Islam telah memberikan kelonggaran. Allah SWT berfirman,

    ”Dan jikalau Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang yang di muka bumi seluruhnya. Maka apakah kamu hendak memaksa manusia supaya mereka menjadi orang-orang yang beriman semuanya?” [QS. Yunus: 99]

    Sekali lagi, Islam memberikan kelonggaran dalam masalah keyakinan. Ketika umat kristen mempunyai keyakinan bahwa babi adalah ”halal”, maka babi boleh mereka makan. Meski kemudian mereka harus mengecek ulang ”kehalalan” babi dalam PL Imamat 11:7. Lalu dalam hal berpakaian, tidak kemudian mereka dipaksa meyakini wajibnya perintah memakai jilbab dan kerudung apalagi cadar, hanya saja mereka diperintahkan untuk saling mengerti dan menghormati ”adab kesopanan” dalam berpakaian.

    Lain halnya dalam hal mu’amalah (hukum), mereka dituntut untuk tunduk kepada Syariat Islam. Sangat wajar kenapa demikian, Islam telah mengatur segala urusan sedangkan dalam agama mereka tidak. Aturan dalam Islam itu sangat kompleks [QS.Al-Maidah: 5], dan telah terbukti dalam sejarahnya membuahkan keadilan pada aspek kehidupan. Maka tidak ada yang perlu dirisaukan, karena Rasulullah pun pernah berkata bahwa, sesiapa yang menyakiti Dzimmi, maka sama halnya menyakiti diriku.

    Nah, muncul persoalan. Bagaimana dengan Ahmadiyah? Bukankah mereka juga butuh kebebasan berkeyakinan?

    Kawan, dengan pertanyaan itu sebenarnya dirimu telah mengingatkanku pada peristiwa beberapa hari yang lalu. Saya kena tilang di depan kantor polisi Lamongan sepulang dari Surabaya gara-gara kaca spion saya hilang satu. Apes! Tapi bukan itu masalahnya yang ingin saya bicarakan. Saya hanya mengajak Anda berandai-andai, jika ada polisi gadungan berseragam lengkap, petentang-petenteng dan mengaku-ngaku dari kepolisian, lalu Anda kena tilang di jalan, maka apa yang Anda lakukan?

    Lalu jika ada yang mengaku Islam, tetapi Islam gadungan karena tidak meyakini Nabi Muhammad saw. yang terakhir sebagai seorang utusan, maka ini namanya perbedaan ataukah penyesatan? Maka, proporsionallah dalam berbicara konsep toleran, juga dalam melakukan pembelaan, jangan kemudian justru terperangkap dalam lingkaran setan.

    Akhirnya dari saya, salam perdamaian! []

    Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Blog Indahnya Berbagi
    Tambah Yuk
    Widget by IB | Template Design

    Artikel Terkait:

    Widget by:IB | Template Design
    Diposting oleh Strunggle 4 Islam di 19.24

    0 komentar:

    Posting Komentar

    Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
    Langganan: Posting Komentar (Atom)

    *My Nasheed


    Langganan

    Postingan
    Atom
    Postingan
    Komentar
    Atom
    Komentar

    Entri Populer

    • BERKIBARNYA LIWA DAN ROYYAH
       Salam Pembebasan……… Goresan Pena dikala kebosanan akan kesibukan dunia Siang hari ketika akan sholat HP-ku berbunyi menandakan sms m...
    • Inilah Obat Kanker Paling Ampuh yang Ditutupi Selama Bertahun-tahun
      oleh Alberto Mahaluby Miscionerry pada 01 Januari 2011 jam 16:24 Selama ini kita tahu bahwa kanker hanya bisa diobati dengan terapi k...


    Yaa Robbana.. cintakanlah hamba dengan kalam-Mu..ketika hati ini sedang senang, susah, sedih, gembira,marah,benci,pun jua menangis,. Tetapkanlah hati hamba selalu bersamaMu, selalu dalam lindunganMu, cukuplah dengan al-Qur'anMu ini.. hamba dapat merasakan ni'mat cintaMu yang begitu luas.. alhamdulillaah. Yaa Allah,, tetapkanlah hati hamba bersama al-Qur'anMu

    Yaa Robbana.. berikanlah kami kesabaran dalam memperjuangkan dien-Mu, yaa Robb.. kami menyadari bahwa kami lemah, Yaa Alloh.. kami sangat lemah tanpa kekuatan dari-Mu. kami seperti debu tanpa mengenal Dien-Mu yaa Alloh..kami hina jika tidak melaksanakan aturanMu yaa ilahi Robbi. Yaa Alloh,,berikanlah hidayah kepada saudara-saudara kami yang masih belum faham dengan dien-Mu, jadikanlah kami manusia yang tak sombong untuk berbagi ilmu, jadikan kami manusia yang sabar, kuat dan tegar dalam menghadapi cacian dari saudaraku yang masih belum faham Dien-Mu.. Yaa Robb, sadarkanlah mereka Ya Robb.. cintakanlah mereka.. hidupkanlah hati mereka untuk mencintaiMu dengan sepenuh kecintaan..Yaa Alloh, tetapkanlah hati saudara2 kami para pejuang Islam, Jadikanlah mereka Syuhada yang mempertaruhkan dirinya hanya padaMu.. Yaa Alloh, tetap tetapkan hati mereka dalam kebenaran Yaa Alloh.. hasbunallaahu wa ni'mal wakiil..

    Pengikut

    Mengenai Saya

    Foto Saya
    Strunggle 4 Islam
    hanya ini kata untuk Islam tercinta TUNDUK DAN PATUH
    Lihat profil lengkapku

    Aku mau cari

  • *Link Sahabat*

      Friend (Sisters)
      • Aqrobu Littaqwa
      • Chibi Maruko
      • Hikari Inqilabi
      • Muslimah Revolt
      • Nurina Purnama Sari
      • Translate Inggris Paling Murah
      Propaganda
      • Buletin Seven Level
      • Clinic 1924 Zine
      • Clinic 1924 Zine
      • Ge-eR Magz
      • MINIMAGZ BADAI OTAK
      • Openmind
      • Portal Islam
      • SA'I ZINE
      • Tabloid D'Rise
      Ustadzah
      • Dunianti Maharani Arief
      • Faizatul Rosyidah
      • Kuswandari
      • Nibras Hanif
      • Ranie Maharanie
      • Siti Sofiah
      • Sri Mas Jantung Sa'adah
      • Sri Masjantung Sa'adah
      • Ummi Fathin
      Campus
      • Al Marjan Islamic Studies Community (FPIK IPB)
      • BKLDK Kalimantan
      • BKLDK Kalteng
      • BKLDK Korda Malang Raya
      • DKM UNPAD
      • Jadwa Nasional
      • Jurnal Kampus
      • Kornas BKLDK
      • LDK BKIM IPB
      • STEI Hamfara Yogyakarta
      Link
      • DENSUS 1924
      • Gaul Islam
      • Khilafah.com
      • Konsultasi Media Syariah
      • MAFAHIM CENTER
      • Muslim Daily. net
      • NGAJI SMS TAUSIYAH
      • Software Konter Pulsa
      • Syahadat
      • Voice of Muslimah Bekasi
      • Youtube Islam
      Writer
      • Abay Abu Hamzah
      • Afifah Afra Blogspot
      • Afifah Afra Web
      • Asma Nadia
      • Dewi -Dee- Lestari
      • Ersis Warmansyah Abbas
      • Gola Gong
      • Helvy Tiana Rosa
      • Jonru Ginting
      • Jufran Helmi
      • Mia Endriza Yunita
      • Nafiisah Fb
      • Radinal Mukhtar Harahap
      • Salim A.Fillah
      • The Chamber of Friendship
      Nice Blog
      • Abu Fikry
      • Adian Husaini
      • Ali Masduki ITS
      • Anne Ahira
      • Bey Laspriana
      • Brotherhood Of Thufail Al Ghifari
      • Cokie
      • Dadan Dc
      • Dedhy Kasamuddin
      • Dudung Net
      • shabil.com
      • HUMOR
      • JhePunk Zone
      • Lentera Hati
      • Media Gue
      • Mujahid Cool
      • O. Solihin
      • Om Jay
      • Rizki S. Saputro
      • Teras Lentera Abi
      • Wijaya Kusumah
      Media
      • Al Jazeera
      • Arrahmah.com
      • Era Muslim
      • Media Islam Net
      • MEDIA ISLAM NET
      • Sabili
      • Suara Islam
      • Swara Muslim
      • Tablo Jejak
      Revolution
      • Adi Wijaya
      • Al Revoltnaline
      • Anti Kapitalis
      • Aziz Nur Afandi
      • Hadid Sang Pengkelana
      • Kontra Terorisme
      • OFTA (Only Fear To Allah)
      • Zundi Katulistiwa
      Blog News
      • Al Khilafah
      • Detik News
      • Hanung Bramantyo
      • Islam Menjawab
      • Okezone.com
      • Syiar Islam
      • Thuf
      • Uhibbuka Fillah Moslem Networking
      • Blog pada WordPress.com
      • Blog pada WordPress.com
      Flash Islami
      • Aqidah Islamiyah
      • Jalan Menuju Iman
      • Kritik Ideologi
      • Melek Politik Islam
      • Metode Perubahan
      • Perempuan Sepanjang Perubahan
      Blogging
      • Bahasa Arab Online's Notes
      • Belajar Ngeblog
      • Kafe Muslimah
      • Maminrev
      • Muslimah Jember
      • O-om
      • Sastra Langit
      • Seruan Global
      Other
      Tokoh
      • Ahmad Sumargono
      • Harun Yahya
      Radio
      • HTI Channel
      • KISI FM
      • Masa 90,9 FM
      • Radio Fajri FM
      • Radio Muslim
      Penerbit
      • Ar Raudhoh Pustaka
      • Pro-U Media
      Other
      • Arif Subekti
      • Moslem Sunnah
      My Inspiration
      • Divan Semesta
      • Muhammad Thufail Al Ghifari
      My Fav
      • Jurnal Ekonomi Ideologis
      • Syabab.Com
      Mujahid (ah)
      • Jeanny Muslimah
      • Mochammad
      • Muhammad Dive
      • Nchie Dive 1st
      • Situs Hamba Allah Ta'ala
      Media Utama
      • Al Islam
      • Al Wa'ie
      • Media Umat
      • Press Release
      Mass Media
      • Bpost
      • Jawa Pos
      • Kaltimpost
      • Kompas
      • Republika Online
      Lembaga
      • Syafaat Advertising
      Kitab
      • Al Qur'an Terjemah
      • Bahasa Arab Online
      • Instant Quran
      • Kitab Klasik
      • Waqfea
      Jurnalis
      • Randu Alamsyah
      • Sandi Firly
      HPA
      • Herba Penawar Al Wahida
      • Kurniawan 'Bekam' Wibowo
      Harokah
      • GEMA PEMBEBASAN
      • Hizbut Tahrir Indonesia
      • MHTI
      Bisnis OnlineInternet Sukses.com
  • ’

    Hubungi Aqila di :

    Dewi Aqila Fikriya

    ------------------------
  • Halaqoh Online

  • --------------------------
    Diberdayakan oleh Blogger.
     
    © 2009