Pemuda merupakan ujung tombak revolusi sekaligus sosok pejuang sejati. Ditangan pemuda lah akan terjadi perubahan, baik pada masyarakat, negara bahkan peradaban sekalipun. Pemuda memiliki posisi yang sangat berperan penting akan sebuah bangsa. Ditangan pemudalah maju mundurnya masa depan bangsa dan Negara melalui karya-karyanya.
Peran pemuda bisa kita lihat dari momen-momen sejarah, mulai dari perjuangan para pahlawan nasional, kongres sumpah pemuda, penggagas-penggagas kemerdekaan, pendiri bangsa, tumbangnya orde baru, hingga revolusi Arab yang kemaren menghiasi layar TV kita, semuanya terdiri dari PEMUDA.
Pemuda yang diwakili oleh mahasiswa bertanggung jawab dalam kontrol sosial dan terjun dalam perubahan sebuah bangsa. Mahasiswa harus memilki daya pikir yang lebih dari masyarakat awam lainnya, peka akan segala kondisi, kritis terhadap segala permasalahan, kemudian mampu memberikan solusi cerdas untuk umat manusia.
Di era globalisasi saat ini, pemuda atau mahasiswa sedang terpuruk karena diserang dengan berbagai badai sistematik mulai dari tataran kehidupan sekularistik, sistem sosial individualis dan materialistis, kebudayaan hedonis, ekonomi kapitalistik, dan politik yang hipokrit serta oportunistik. Permasalahan-permasalah yang tidak hanya menimpa masyarakat inipun serta merta membuat pola pikir mahasiswa menjadi fragmatis. Hal ini membuat mahasiswa berpikir perubahan yang bisa dilakukan hanya pada tahap reformasi (perbaikan) bukan lagi perubahan secara mendasar atau revolusi. Mahasiswa hanya mampu memberikan pergantian rezim tapi tak sekaligus mengubah sistem yang ada. Sebagian besar mahasiswa masih terbius dengan “cerita-cerita” demokrasi yang indah. Dimana kebebasan berpendapat, kemakmuran dan kesejahteraan seperti “dunia barat”, pendidikan yang layak, dan sejumlah cerita bohong demokrasi menjadi impian.
Padahal kalau kita berpikir secara mendalam, melihat fakta reformasi yang sudah berkisar 13 tahun dinegeri ini pasca runtuhnya rezim orde baru telah terbukti gagal total, karena pergantian rezim tak menghasilkan perubahan yang lebih baik, sehingga solusi terakhir yang terbaik adalah revolusi atau pergantian sistem.
Pertanyaannya sekarang, sistem apakah yang terbaik untuk negeri dan bangsa ini? tentu saja sebuah sistem yang benar, memuaskan akal, sesuai dengan fitrah manusia, menentramkan jiwa serta terbukti secara empiris bisa mensejahterakan umat selama berabad-abad. Islam dengan sistem dari Sang Maha Sempurna.
Ditangan para pemuda dan sistem Islamlah terjadi perubahan secara mendasar, bangsa Arab jahiliyah mampu menjadi sebuah negeri dan pencetus peradaban baru, bahkan mampu memarjinalkan 2 peradaban besar saat itu, Romawi dan Persia. Kemudian berkembang menjadi sebuah Negara adidaya yang mengukir peradaban emas selama 13 abad di dua pertiga dunia. Menghasilkan pemuda-pemuda tangguh, cerdas dan berakhlak mulia semacam Ali bin abi thalib, Umar bin khatab, Ustman bin Affan, Abu Bakar, Thariq bin Ziyad, Muhammad al Fatih, Umar bin Abdul aziz, dan banyak lagi rentetan nama para pemuda dan pejuang sejati untuk umat seluruh alam.
Bagaimana pemuda Indonesia seharusnya?
Telah kita ketahui pemuda sekarang kebanyakan telah tumpul semangat untuk berkarya dan melakukan perubahan akibat badai sistematik yang melanda mereka di era globalisasi saat ini, hanya melahirkan pemuda yang bergelut dengan keindividualisan, kehedonisan, dan kepragmatisan dalam memberikan kontribusi negeri ini. Maka awal tahun 2000, lahirlah Gema Pembebasan dan Badan Kordinasi Lembaga Dakwah Kampus (BKLDK) sebagai respon keprihatinan mahasiswa terhadap bangsa dan negeri kita yang tercinta ini. Mereka berpendapat bahwa reformasi tak mampu melakukan perubahan yang berarti, dengan semangat keimanan mereka mencetuskan sebuah ide baru sebagai solusi terbaik bangsa ini. Dengan menghapus paradigma berpikir bahwa perubahan saat ini bukan hanya sekedar melanjutkan reformasi ala demokrasi, tetapi dengan mengganti ketidakberdayaan demokrasi dengan Islam ideologis. Tahun 2009, BKLDK pertama kali mengadakan pertemuan besar yang dihadiri 5000 lebih mahasiswa berikrar untuk menyuarakan dan memperjuangkan penegakan Syariah dan Khilafah. Inilah salah satu langkah awal para mahasiswa ideologis dalam melakukan perubahan hakiki untuk Indonesia yang lebih baik.
Untuk itulah kita mahasiswa yang merupakan pemuda harus sudah dapat memproyeksikan masa depan gemilang bersama Islam, meninggalkan reformasi demokrasi yang telah gagal, saatnyalah menyatukan langkah memperjuangkan tegaknya syariah dan khilafah sebagai solusi perubahan yang hakiki dengan segala pengorbanan hanya berharap keridhoan Allah SWT.
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan
klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Blog Indahnya Berbagi
1 komentar:
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Subhanallah, Syukron jazakallah khoiron katsiron, banyak ilmu yang saya dapatkan disini, khususnya yang aku baca saat ini tentang pemuda dan perubahan ideologis, semoga pemuda indonesia yang islami dapat bersatu untuk menegakkan syariah Islam. salam ukhuwah wahai sauadaraku.
Posting Komentar